Anggota DPRD Kota Medan, Saipul Bahri SE menggelar reses, Minggu (8/12/2024). (Foto : ist) |
Agiodeli.id - Anggota DPRD Kota Medan dari Fraksi Partai NasDem, Saipul Bahri, SE prioritaskan pembangunan drainase di Kelurahan Terjun, terutama di Lingkungan 7. Sebab, kondisi drainase di wilayah tersebut tidak baik.
Saipul Bahri, SE memprioritaskan pembangunan drainase di Kelurahan Terjun itu setelah mendengar aspirasi dan keluhan masyarakat pada Reses 1 Masa Sidang 1 Tahun Sidang 2024-2025 Tahun Anggaran (TA) 2024 yang digelarnya di dua lokasi di Kecamatan Medan Marelan, Minggu (8/12/2024).
Kedua lokasi itu, masing-masing di Jalan Marelan I, Pasar IV Barat, Lingkungan 7 dan di Jalan Rahmad Buddin, No. 21, Lingkungan 12, Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan.
Saipul menyampaikan, kondisi drainase khususnya di Lingkungan 7 tidak terlalu baik.
"Masalah drainase ini menjadi prioritas bagi saya. Ini akan saya masukan kedalam e-Pokir (Pokok-pokok pikiran) saya. Inilah gunanya Reses. Reses itu menyerap aspirasi masyarakat untuk dimasukkan menjadi program pembangunan,” kata anggota Komisi I itu.
Jadi, sebut legislator dari Dapil II meliputi Kecamatan Medan Marelan, Medan Labuhan dan Medan Belawan itu, semua aspirasi yang disampaikan menjadi masukan bagi anggota DPRD untuk di teruskan ke Pemkot Medan agar dapat di tindaklanjuti menjadi program pembangunan. “Semua aspirasi ini akan kami sampaikan kepada Pemkot Medan dalam sidang paripurna nantinya,” paparnya.
Sebelumnya pada Sesi I di Jalan Marelan I, Pasar IV Barat, Lingkungan 7 warga mengeluhkan kondisi drainase dan banjir di wilayah tersebut. Kepala Lingkungan (Kepling) 7, Daud, meminta agar drainase menjadi prioritas. “Saya sudah 6 tahun menjadi Kepling. Selama 6 tahun itu pula saya sudah mengajukan agar drainase di wilayah ini dapat diselesaikan, namun sampai saat ini belum terealisasi. Kiranya ini menjadi prioritas Pak Saipul,” pintanya.
Senada dengan itu, Safrida, warga Lingkungan 15 mengeluhkan tidak adanya drainase di wilayah itu. “Memang pernah ada tanah dikorek. Ironisnya, tanah tidak nampak dan drainase/parit tidak jelas. Akibatnya, wilayah kami selalu banjir,” keluhnya.
Sementara itu, Siti Khadijah, warga Lingkungan 4 mengeluhkan wilayahnya selalu banjir, akibat tidak adanya drainase. “Akibat dari banjir itu, jalan kami rusak. Mohonlah Pak, ini juga menjadi prioritas untuk diselesaikan,” pinta Siti Khadijah.
Warga Lingkungan 10, Gang Ranting, Arbani, meminta agar pengecoran jalan di daerahnya dilanjutkan. “Panjang jalan sekitar 120 meter dan lebar 2 meter, tapi baru sebahagian saja yang dicor. Kami mohon kiranya bisa dilanjutkan pengecoran itu sampai ke ujung,” pintanya.
Sedangkan pada Sesi II di Jalan Rahmad Buddin, No. 21, Lingkungan 12, masyarakat mengeluhkan kondisi banjir yang kerap melanda wilayah tersebut serta perbaikan infrastruktur.
Warga Lingkungan 27 Rengas Pulau, Eli Juliar Ritonga, mengeluhkan banjir di Jalan Pasar IV Timur. “Di sana itu banjir tidak surut-surut, karena airnya tidak mengalir. Mohonlah Pak ini dicarikan solusinya,” pinta Eli.
Sementara, Syahrial, warga Lingkungan 2 Rengas Pulau meminta agar jalan di Gang Mangga sepanjang 98 meter diperbaiki. “Jalan kami itu tidak pernah tersentuh pembangunan. Memang pernah dicek, tapi hanya mengukur-ukur saja,” ujarnya.
Senada dengan itu, Samsul Bahri, warga Lingkungan 7 Paya Pasir meminta agar jalan di wilayahnya diperbaiki. “Jalan itu ada sekitar 90 meter rusak, tolonglah Pak ini bisa diperbaiki,” pintanya.
Sedangkan, Rivan Anshori, warga Lingkungan 14, Kelurahan Terjun juga mengeluhkan banjir di wilayahnya. “Saluran pembuangan di Andansari itu tumpat, akibatnya air mengalir da menggenani Lingkungan 14. Jadi, Gang Bersama dan Gang Keluarga itu hancur akibat genangan air itu," paparnya.
Terkait banjir di Pasar IV Timur, Kepala UPT Medan Utara Dinas SDABMBK, Kelana Putra, menjelaskan air berasal dari Jalan Marelan Raya turun ke Pasar IV Timur, karena jalan disitu lebih rendah dari Marelan Raya.
“Kalau Jalan Marelan Raya itu bukan wewenang Pemkot Medan, itu wewenang provinsi. Pemkot Medan siap melakukan normalisasi, dengan catatan provinsi siap memperbaiki penutup drainase yang sudah dihancurkan. Jadi, bukan soal anggaran dan bahan, tetapi soal kewenangan,” jelas Kelana seraya mengatakan Jalan Pasar IV Timur akan dicor tahun depan.
Selain itu masyarakat kedua tempat juga mengeluhkan persoalan PKH, Bansos, UMKM, air bersih PDAM dan Adminduk (Administrasi Kependudukan).
Hadir dalam Reses itu Koordinator Kota PKH, Dedy Irwanto Pardede, Kepala UPT Medan Utara Dinas SDABMBK, Kelana Putra, Kasi Trantib Medan Marelan, Bobi Iswadi, Kasi Kesos Medan Marelan, Julia K Ningrum, mewakili Kelurahan Terjun, Denni Ferdianyah dan Rahmadani, Kepling 7, Muhammad Daud, Kepling 12, Syaiful Bahri serta ratusan masyarakat. (dicky)