Dua Anggota DPRD Medan Siap Perjuangkan Aspirasi Pendemo Terkait Parkir Berlangganan

Editor: dicky irawan author photo


Agiodeli.id - Paul Mei Anton Simanjuntak dari Komisi IV PDIP saat menerima pendemo mengatakan, akan memperjuangkan aspirasi pendemo dan segera memanggil pihak Pemko dan Dishub Medan terkait parkir berlangganan itu. 

"Wali Kota nanti kita minta menunda program parkir berlangganan ini dan Polisi juga jangan main tangkap terhadap para jukir. Kalau ada diantara kalian yang ditangkap lapor kepada kami dan kami akan bebaskan, " tegas Paul yang mendapat aplaus dari para pendemo. 

Paul juga  minta program parkir berlangganan ini dikaji ulang. Kepada para pendemo diminta berkepala dingin menghadapi masalah ini. Pasalnya, kalau kebijakan ini tetap dijalankan para jukir menjadi pengangguran dan kejahatan akan semakin meningkat. 

"Kita juga merasa heran dengan pelarangan warga luar kota yang akan parkir di Medan. Seandainya kita juga yang di luar kota seperti Siantar dan daerah lainnya, dilarang parkir kan menjadi rumit juga, sebut,"  Paul. 

Sementara Rudiyanto Simangunsong dari Komisi I DPRD Medan anggota fraksi PKS saat menerima pendemo menyebutkan, merasa prihatin dengan nasib para jukir dan terancam tidak bekerja lagi setelah adanya kebijakan parkir berlangganan tersebut. 

Sebaiknya, jelas Rudiyanto lagi  anggaran Pemko Medan untuk penggajian sekitar  Rp 2 ,5 juta perbulan itu, diberikan kepada setiap para jukir sehingga tetap bekerja dan dapat menafkahi keluarganya.  

Menyingung adanya keluhannya jukir yang menjual stiker dan gajinya di potong, akan ditelusuri.

Sebelumnya, puluhan juru parkir (jukir) di Medan melakukan aksi demo dengan menggelar spanduk panjang  diantaranya bertuliskan parkir berlangganan tidak sesuai dengan Perda di Kantor DPRD Medan, Senin (29/7/2024).

Para jukir yang sebagian membawa keluarganya itu, mengecam kebijakan parkir berlangganan Pemko Medan melalui Dishub Medan yang  diberlakukan mulai 1 Juli 2024.

Dalam orasinya, para jukir mengaku merasa dirugikan dan merasa diabaikan dengan kebijakan parkir berlangganan itu. 

"Biasanya kami sebelumnya bisa membawa uang Rp50 ribu ke rumah saat sistem manual masih diberlakukan.Tetapi dengan kebijakan baru parkir berlangganan ini, kami tidak ada pemasukan lagi dan terancam menjadi pengangguran" jelas jukir bermarga Lubis. (dicky)

Share:
Komentar

Berita Terkini

 
Desain: indotema.com