AgioDeli.ID – Aksesibilitas dipandang sebagai kata kunci pesatnya pembangunan Kota Medan. Secara linier, nakhoda kota ini haruslah terhubung dengan kekuasaan di tingkat pusat.
Adalah Ir.
H. Abdullah Rasyid, M.E., politisi nasional yang mengungkap pandangan tersebut.
Menurutnya, Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang membesut Pasangan Presiden dan
Wakil Presiden Terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, akan
mempertahankan pola tersebut untuk percepatan pembangunan di daerah.
“Kita dapat
memaklumi, dari aksesibilitas yang dimiliki Bobby Nasution, maka komunikasi
antara Pemerintahan Kota (Pemko) Medan dan Pemerintahan Pusat berjalan tanpa
sekat. Pemerintah Pusat bisa mendapatkan informasi langsung mengenai kebutuhan
masyarakat Kota Medan,” ujar Rasyid, Selasa, 28 Mei 2024.
Sekretaris
Departemen V DPP Partai Demokrat ini mencatat, hanya dalam tempo kurang dari
empat tahun menjabat Walikota Medan, Bobby Nasution telah memperindah wajah
Kota Medan dengan merevitalisasi
landscape kawasan Kota Tua Kesawan.
Lalu, pada
upaya pengentasan banjir, Kota Medan mendapat sokongan penuh instansi vertikal
dengan merevitalisasi fungsi sejumlah sungai. Hal ini dibarengi pula dengan
pembangunan kolam-kolam retensi di Selayang dan Kawasan Universitas Sumatera
Utara (USU).
Fakta
lainnya, tercipta proyek besar Revitalisasi Lapangan Merdeka, Revitalisasi Stadion
Teladan, dan Revitalisasi Stadion Kebun Bunga. Lebih dari itu, Rasyid –yang juga
Ketua Bidang Pengembangan Potensi Daerah Pengurus Pusat (PP) Jaringan Media
Siber Indonesia (JMSI)— menyebut bahwa Pemko Medan pun mampu mewujudkan mimpi
lama kota ini dengan telah dimulainya pembangunan Islamic Center di Kawasan
Medan Bagian Utara.
“Jika
komunikasi dengan Pemerintah Pusat tidak berjalan baik, mustahil kesemuanya
bisa terwujud. Sebab, yang dibicarakan itu menyangkut dana besar. Dana yang tak
mungkin bisa ditampung seluruhnya oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) Kota Medan,” tukas politisi yang juga dikenal sebagai aktivis jebolan
Fakultas Teknik USU ini.
Suksesi Koalisi Indonesia Maju
Kemenangan Koalisi
Indonesia Maju (KIM) pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024
menurut Rasyid akan ditularkan secara massif pada Pemilihan Kepala Daerah
(Pilkada) Serentak November 2024 mendatang.
“Caranya ya
jelas, bagaimana koalisi dapat dipertahankan linier dalam mengusung calon
gubernur dan para calon walikota/bupati di tiap-tiap provinsi,” beber Ketua
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jambi Periode 2003-2008 ini.
Fungsionaris
Majelis Nasional (MN) Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) ini pun menyebut,
suksesi KIM pada kontestasi Pilkada Serentak 2024 akan memberi manfaat positif
bagi percepatan pembangunan daerah, sebagaimana yang telah terlihat di Kota
Medan.
Betapa
tidak, lanjut penggagas Gerakan Medan Hebat ini, komunikasi antara pemerintah
kabupaten/kota dengan pemerintah provinsi akan berjalan lancar, mengingat
berasal dari koalisi yang sama. Dan, tentu, eskalasi komunikasi juga mudah
berlanjut ke tingkat pusat.
Dalam
konteks Sumatera Utara, sebagaimana juga telah dilansir sejumlah media arus utama,
Rasyid mengonfirmasi kalau partainya (Demokrat) sejauh ini nyaman bergandengan sesama
barisan KIM, yakni Gerindra dan Partai Amanat Nasional (PAN), untuk rencana
mengusung Bobby Nasution sebagai Calon Gubernur Sumatera Utara (Gubsu).
Lantas,
untuk memelihara dan melanjutkan apa yang sudah dikerjakan Bobby Nasution di
Kota Medan, maka koalisi akan berupaya menempatkan figur yang tepat untuk
Pilkada Kota Medan. Figur tepat, dalam pengertian berasal dari internal koalisi
dan memiliki kedekatan emosional dengan calon gubernurnya.
“Soal siapa,
pembicaraan masih diintensifkan. Kalau kami di Partai Demokrat, tentu nanti
akan diselaraskan dengan keputusan Majelis Tinggi Partai Demokrat,” tutup Ketua Senat Mahasiswa Perguruan Tinggi (SMPT) USU 1990-1991 ini. (*)
Penulis: Indra Gunawan
indragunawanku@gmail.com