AgioDeli.ID – Dirut Bank Sumut Babay Parid Wazdi memanfaatkan momentum Agustusan untuk mengajak anak muda lebih mengenal sejarah Bangsa.
Babay, demikian sapaan akrab bankir yang baru sebulan
dilantik menjadi Dirut Bank Sumut ini, juga menyinggahi Pesanggrahan Bung Karno
di momentum Agustusan.
“Dari pinggiran Danau Toba, Bung Karno, KH Agus Salim dan
Sutan Syahrir terus menggelorakan kemerdekaan Indonesia,” kata Babay, dikutip AgioDeli.ID
pada Kamis, 3 Agustus 2023.
Diketahui, Pesanggrahan Bung Karno berada di Kota Parapat,
Sumatera Utara. Tepat di pinggir Danau Toba, danau vulkanik terbesar di dunia.
Di masa-masa perjuangan pasca-Proklamasi Kemardekaan RI, Founding
Father Republik Indonesia (RI) tersebut sempat ‘menikmati’ indahnya alam Danau
Toba, setelah sebelumnya diasingkan oleh Pemerintahan Kolonial Belanda.
Mulanya, pada 4 Januari 1949, Soekarno bersama dua rekan
seperjuangannya, yakni Agus Salim dan Sutan Sjahrir dibuang ke Berastagi,
Kabupaten Karo.
Di Berastagi ketiganya ditahan sekitar 10 hari. Setelah itu, mereka
pun diasingkan lagi ke kawasan tepi Danau Toba, tepatnya Parapat.
Di Parapat, Bung Karno dan kawan-kawan menempati bangunan
bergaya arsitektur klasik Eropa yang didirikan Pemerintah Kolonial Belanda
sejak sejak 1820.
Bangunan yang sekarang secara administratif tercatat berada
di Kelurahan Tigaraja, Kecamatan Girsang, Kabupaten Simalungun itulah yang
kemudian dikenal sebagai Pesanggrahan Bung Karno.
Pesanggrahan tersebut berada di atas perbukitan. Luas
bangunannya 10 x 20 meter. Dilengkapi tiga kamar tidur, ruang tamu, dan dapur, pesanggrahan
ini menjadi bagian dari perjuangan para founding father dalam upaya mempertahankan
Kemerdeaan RI.
“Kami mengajak anak-anak muda Bank Sumut untuk lebih mengenal
sejarah bangsa di Rumah Pesanggrahan Bung Karno,” ujar Babay.
Menurut dia, penting bagi anak muda untuk lebih mengenal
sejarah perjalanan bangsa. Dengan demikian, kecintaan terhadap negeri ini pun
bertumbuh.
Singgah ke Pesanggrahan Bung Karno dan menyuarakan pesan
moral bagi anak muda merupakan bagian dari perjalanan Babay mengonsolidasi
jejaring Bank Sumut dan memotivasi karyawan.
“Kunjungan ini merupakan serangkaian dari program peningkatan
mutu dan rapat kerja (raker) jajaran Bank Sumut,” sebut Babay, gamblang.
Rupanya, Babay begitu terinspirasi dengan Bung Karno. Dia
mengatakan, masa depan sebuah bangsa sangat ditentukan anak mudanya.
“Masa depan perusahaan pun ditentukan dari kinerja dan
semangat mudanya. Seperti kata Bung Karno: beri aku sepuluh pemuda, niscaya aku
guncang dunia,” ungkap Babay.
“Insha Allah, anak-anak muda Bank Sumut terus maju, dan terus
bekerja keras untuk meningkatkan mutu pelayanan bank untuk maju. Hal itu bukan sekadar
untuk Bank Sumut, tapi menjadi sumber inteletual capital bagi Sumatera Utara
dan Indonesia,” tambahnya.
Babay Parid Wazdi tercatat bergerak cepat meningkatkan
kinerja Bank Sumut. Upaya konsolidasi dilakukan. Pada 19 Juli 2023, Babay mengunjungi
Kantor Cabang Bank Sumut Stabat di Kabupaten Langkat. Selanjutnya, dia
menyempatkan diri berkunjung ke SMK dan Pesantren Putra Jaya. (*)
Sumber: Humas Bank Sumut
Editor: Indra Gunawan
Email: indragunawanku@gmail.com