AgioDeli.ID
– Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) secara implisit mengungkap,
Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengajukan peninjauan kembali (PK) untuk mengganggu
Koalisi Perubahan.
“Tidak perlu
terlalu sulit untuk merasakan dan juga untuk mengikuti apa yang terjadi di dalam
politik Indonesia saat ini,” ujarnya saat menggelar konferensi pers di Markas
Demokrat, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat, 11 Agustus 2023.
“Kami punya
hak menyampaikan bahwa ini (PK Moeldoko) memang dilakukan: pertama, untuk merampas
kedaulatan Partai Demokrat, agar Demokrat tidak lagi eksis sesuai dengan jati
dirinya,” tegas AHY.
Putra sulung
Presiden SBY, yang sehari sebelumnya berulang tahun ke-45 dan meluncurkan buku “Tetralogi
Transformasi AHY”, menggelar konferensi pers untuk menyampaikan tanggapan resmi sehubungan
putusan Mahkamah Agung (MA) menolak PK Moeldoko.
“Alhamdulillah,
kemarin (Kamis, 10 Agustus 2023) sekitar pukul 12.00, kami menerima informasi
bahwa PK KSP Moeldoko telah ditolak oleh Mahkamah Agung. Tentu kami sangat
senang, sangat bersyukur mendengar itu,” buka AHY.
“Saya
pribadi juga sangat bersyukur, karena berita baik ini diterima bertepatan pada
hari ulang tahun saya. Sehingga, menjadi kado terindah di usia ke-45 tahun ini,”
tambahnya pula.
PK Moeldoko
sebelumnya teregistrasi di MA dengan nomor perkara 128 PK/TUN/2023. Perkara bermula
ketika kubu Moeldoko membuat Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli
Serdang, Sumatera Utara.
Dalam KLB
itu, Moeldoko didapuk sebagai ketua umum. Usai KLB, kubu Moeldoko menggugat SK
Menkumham yang mengakui Agus Harimurti Yudhoyono sebagai Ketua Umum Partai
Demokrat.
Gugatan
diajukan ke pengadilan, namun ditolak. Banding pun ditolak. Kubu Moeldoko kemudian
mengajukan kasasi, tetapi kembali ditolak. Lalu, mereka mengajukan PK ke MA.
Apa akibat
dari PK Moeldoko? Pada awal konfrensi pers, yang diikuti jajaran DPP Partai
Demokrat dan tim hukumnya, AHY memaparkan hal tersebut.
Menurutnya,
PK Moeldoko mengakibatkan dua aspek. Pertama, secara internal, mengganggu
psikologis kader Demokrat.
“Kita juga
tahu, sekitar 2 tahun 8 bulan, kami dibayang-bayangi oleh ancaman aktor-aktor
pembegal partai. Ada yang khawatir, apakah keadilan masih ada? Apakah hukum
akan ditegakkan di negeri kita secara rasional?” ungkapnya.
Kemudian
secara eksternal, AHY menyebut PK Moeldoko menciptakan keraguan di kalangan
masyarakat akan keberlangsungan Koalisi Perubahan yang telah mendeklarasikan
Anies Rasyid Baswedan sebagai calon presiden (capres).
“Secara
eksternal, PK KSP Moeldoko juga menciptakan keraguan kepada cukup banyak
kalangan masyarakat kita, yang berharap agar Partai Demokrat bisa berlayar
dengan koalisi yang tengah kami bangun,” sebutnya.
“Hari ini
keraguan itu sirna, Alhamdulillah. Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa,
Allah SWT yang telah melindungi kami dari segala ancaman terhadap kedaulatan
Partai Demokrat,” tambahnya.
Skor 19:0 untuk Kemenangan Demokrat
Dalam
kesempatan tersebut, AHY menyampaikan terima kasih kepada majelis hakim MA yang
menurutnya telah mengadili perkara PK Moeldoko secara rasional dan berkeadilan.
“Izinkan
kami mengucapkan terima kasih kepada para penegak hukum, utamanya para hakim yang
mulia di Mahkamah Agung, serta seluruh jajaran hakim yang mulia di semua
tingkatan pengadilan yang selama ini menyidangkan gugatan-gugatan KSP Moeldoko,”
sebut AHY.
“Terima
kasih telah membuat keputusan yang rasional, berdasarkan hati nurani, dan juga
kebenaran murni. Semoga bapak/ibu para hakim yang mulia mendapatkan balasan
yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT,” tambahnya.
AHY juga mengucapkan
terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Menko Polhukam dan Menteri
Hukum dan HAM atas komitmennya untuk penegakan hukum yang adil di negeri ini.
Lalu, dia
berterima kasih kepada Tim Hukum Partai Demokrat yang telah fokus dalam
menghadapi gugatan KSP Moeldoko. “Sehingga, tidak sia-sia, Alhamdulillah, Partai
Demokrat berhasil memenangkan persidangan dengan 19:0,” pungkasnya.
Sebelumnya,
sebagaimana dilansir sejumlah media pada 3 April 2023 lalu, AHY sudah
menegaskan kalau PK Moeldoko bertujuan menjegal Koalisi Perubahan.
“Ada upaya
serius untuk membubarkan Koalisi Perubahan. Tentu saja, salah satu caranya
adalah dengan mengambil alih Partai Demokrat, karena Demokrat merupakan salah
satu kekuatan perubahan selama ini,” papar AHY ketika itu.
Sebab,
lanjut AHY, upaya PK dilakukan kubu Moeldoko pada 3 Maret 2023, satu hari
setelah Demokrat resmi mengusung Anies Rasyid Baswedan sebagai capres.
Ia
mengatakan sudah memperkirakan langkah hukum Moeldoko bakal berlanjut pasca
kasasinya ditolak oleh MA pada 29 September 2022. (*)
Sumber: DPP
Partai Demokrat
Penulis:
Indra Gunawan
Email: indragunawanku@gmail.com