AgioDeli.ID
– Berlangsung lebih kurang 2 tahun, pandemi Covid-19 terbukti turut melemahkan
sektor ekonomi, tak terkecuali di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera
Utara.
Upaya
pemulihan sektor ekonomi pasca-pandemi Covid-19 yang dijalankan Pemerintah
Kabupaten (Pemkab) Sergai menyasar pada usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Pemkab
Sergai berpandangan, pemulihan kondisi UMKM akan efektif membangkitkan kembali
sektor ekonomi pasca-pandemi Covid-19. Mengapa?
Berdasarkan
data yang dimiliki Pemkab Sergai, UMKM dalam hal kuantitas merupakan skala
bisnis dominan di kabupaten hasil pemekaran Deli Serdang ini. Karenanya, UMKM paling
banyak menyerap tenaga kerja.
Melansir Jurnal
Benefita volume 5 edisi 2, Juli 2020, pandemi Covid-19 benar-benar tidak hanya
mengganggu kesehatan masyarakat di 93 negara yang terdampak, termasuk Indonesia,
tetapi juga berimplikasi negatif pada sektor perekonomian.
Pemkab Sergai menyerahkan alat produksi untuk membantu UMKM bangkit dalam upaya pemulihan sektor ekonomi pasca-pandemi Covid-19 |
Disimpulkan,
pandemi Covid-19 menyebabkan rendahnya sentimen investor terhadap pasar.
Akibatnya, pasar bergerak ke arah negatif.
Adanya
pembatasan sosial dan karantina wilayah seiring fokus pemerintah di sektor
kesehatan, menjadi faktor pemicu melemahnya perekonomian.
Pandemi yang
terjadi sejak Maret 2020, telah membuat perekonomian pada tahun tersebut
anjlok. Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) tercatat minus 2,07 persen di
tahun ini.
Negatifnya
posisi pertumbuhan ekonomi memunculkan dampak ekonomi lain seperti peningkatan
pengangguran. Pandemi mengganggu banyak perusahaan, sehingga banyak karyawan
dirumahkan.
Dalam
berbagai kesempatan, Pemerintah Pusat selalu menekankan pentingnya kolaborasi pada
upaya pembangunan nasional, termasuk menggandeng pihak swasta untuk turut
terlibat. Tidak hanya di dalam negeri, pemerintah juga berkolaborasi dengan
pihak swasta dari negara-negara lain.
Mengutip laman
invesindonesia.go.id, pemberdayaan usaha mikro dapat membantu masyarakat yang
mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) dan hilangnya penghasilan karena
usahanya terdampak pandemi Covid-19.
Pemerintah
mengeluarkan kebijakan untuk mendorong tumbuhnya kembali usaha mikro. kecil,
dan menengah lewat kebijakan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Bagi usaha
mikro, pemerintah antara lain memberikan hibah usaha pemula, serta menambah
dana LPDB (Lembaga Pengelola Dana Bergulir) Koperasi dan UMKM yang dapat
digunakan untuk pinjaman murah bagi pelaku UMKM.
Pemerintah
juga memberikan subsidi bunga dan mempermudah persyaratan kredit atau
pembiayaan dan pendanaan bagi UMKM, di antaranya melalui Kredit Usaha Rakyat
(KUR), serta memberikan keringanan pembayaran pinjaman bagi UMKM.
UMKM Sergai
Kondisi
perekonomian yang sempat porak-poranda akibat pandemi Covid-19 harus disikapi bijaksana.
Pun demikian Pemkab Serdang Bedagai (Sergai), yang melakukan serangkaian upaya
untuk membangkitkan kembali perekonomian pasca pandemi dengan mendukung
keberlangsungan UMKM.
UMKM
merupakan urat nadi perekonomian daerah dan nasional. Secara umum UMKM dalam
perekonomian nasional menjadi pemeran utama, penyedia lapangan kerja terbesar,
pemain penting dalam pengembangan perekonomian lokal dan pemberdayaan masyarakat,
pencipta pasar baru dan sumber inovasi, serta berkontribusi terhadap neraca
pembayaran.
Selain itu,
UMKM juga memiliki peran penting, khususnya dalam perspektif kesempatan kerja
dan sumber pendapatan bagi kelompok miskin, distribusi pendapatan dan pengurangan
kemiskinan, serta UMKM juga berperan dalam pembangunan ekonomi pedesaan.
Melalui Dana
Insentif Daerah (DID) dan Bantuan Sosial Sektoral UMKM, Pemkab Sergai menyentuh
170 pedagang pasar.
Bupati
Sergai H. Darma Wijaya, yang diwakili Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) H.
M. Faisal Hasrimy, A.P., M.A.P., pada 19 Nopember 2022 lalu di Kantor Dewan UKM
Sergai, Desa Sei Rampah, menyampaikan bahwa DID diperuntukkan bagi pelaku UMKM
dan pedagang pasar dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan
meningkatkan perekonomian daerah pasca-pandemi Covid-19. Pun untuk menghadapi
inflasi.
“Masa
pandemi Covid-19 serta terjadinya inflasi di Indonesia telah berpengaruh besar
bagi semua kalangan, terutama bagi para pelaku usaha yang telah mengalami
kesulitan dan kerugian ekonomi. Oleh karena itu, Pemkab Sergai berupaya
memberikan dukungan untuk mendorong kebangkitan perekonomian masyarakat,” kata
Faisal.
Ia menyebut,
bantuan yang disalurkan melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan
(Disperindag) itu diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi
serta pertumbuhan ekonomi.
Kemudian,
Pemkab Sergai juga menyalurkan bantuan alat produksi Industri Kecil Menengah
(IKM) berupa mesin produksi sabun cair, mesin konveksi dan lainnya yang juga
bersumber dari DID 2022.
Sinergi OPD dengan TP PKK
Dalam
berbagai kesempatan, Bupati Darma Wijaya meminta kepada penyelenggara
organisasi perangkat perangkat daerah (OPD) terkait agar bersinergi dengan Tim
Penggerak (TP) PKK Kabupaten Sergai dalam menyalurkan sekaligus memanfaatan
bantuan peralatan produksi dan bantuan sosial untuk kemajuan dan kesejahteraan
IKM serta pedagang.
Bupati juga
berpesan agar pelaku usaha dapat mengembangkan inovasi dan kreativitas dalam
memproduksi barang sesuai dengan kebutuhan pasar.
Demikian
juga dengan legalitas usaha, agar dilengkapi oleh pelaku UMKM, baik nomor induk
berusaha (NIB), izin edar, dan sertifikat halal untuk produk makanan dan
minuman.
Sehingga,
pemasaran produk dapat berkembang dengan pangsa pasar yang lebih luas dan bisa
memasuki pasar retail atau pasar modern, harapnya.
Tahun lalu juga,
pelaku UMKM di Kabupaten Sergai menerima bantuan stimulus ekonomi yang berasal
dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu).
Tentu sangat
beralasan bahwa bantuan yang diberikan ini dalam rangka Pemulihan Ekonomi
Nasional (PEN).
Perhatian
khusus untuk UMKM bukan hanya dari pemerintah pusat atau provinsi, Pemkab
Sergai juga memberikannya.
“Melalui
program yang berfokus pada pengembangan usaha agar UMKM bisa tetap bertahan
karena jadi satu penggerak roda perekonomian, perhatian khusus juga diberika
kepada pelaku usaha,” kata Ketua TP PKK Sergai Ny Hj Rosmaida Darma Wijaya.
Infrastruktur dan Digitalisasi
Meyakini
bahwa “jalan mulus ekonomi bagus”, pasangan Bupati Darma Wijaya dan Wabup Adlin
Tambunan terus meningkatkan pembangunan infrastruktur.
Tak dapat
dielakkan, pembangunan infrastruktur juga berperan dalam peningkatan
perekonomian. Hal ini karena dampak yang dihasilkan dari infrastruktur
berpengaruh di berbagai aspek ekonomi dan pemerataan kesejahteraan rakyat.
Hingga tahun
2022, pembangunan fisik di masa kepemimpinan Bupati Darma Wijaya-Wakil Bupati
Adlin Tambunan sudah selesai antara pada jalan kabupaten sepanjang 70,354 Km.
Dengan
begitu, jalan kabupaten dalam kondisi mantap sudah mencapai 600,004 Km atau
69,08 persen.
Kemudian, pembangunan
jaringan irigasi kabupaten sepanjang 6,405 KM. Sehingga, jaringan irigasi
kabupaten dalam kondisi baik sudah mencapai 150,768 Km atau 78,93 persen.
Juga
dilaksanakan pembangunan 5 unit jembatan. Sehingga, jembatan dalam kondisi baik
sudah mencapai 75 unit atau 60,97 persen.
Kemudian,
pembangunan saluran drainase sepanjang 2.402 meter, yang mencatatkan drainase
dalam kondisi baik mencapai 330.167 meter atau 11,69 persen.
Pembangunan
jalan produksi pertanian dituntaskan sepanjang 5.869,20 meter. Sehingga, total
jalan produksi pertanian yang sudah dibangun mencapai 8.003,70 meter atau 40,02
persen.
Sementara, pembangunan
jalan usaha tani selesai sepanjang 8.407,14 meter. Sehingga, total jalan usaha
tani yang sudah dibangun mencapai 10.088,14 meter atau 201,76 persen.
Pembangunan infrastruktur
di Kabupaten Sergai diyakini membawa perubahan lebih baik bagi masyarakat, terutama
pada sektor ekonomi.
Di sisil
lain, Pemkab Sergai terus mendorong pemulihan ekonomi yang lebih kuat melalui
platform digital.
Pada era
digitalisasi, yang harus diutamakan adalah kreativitas dalam mengembangkan
perekonomian melalui serangkaian inovasi-inovasi baru.
Berlatar hal
inilah Pemkab Sergai menggandeng Kemenparekraf untuk menggelar bimbingan teknis
Pelaku UMKM Go Digital.
Kegiatan ini
untuk membekali para pelaku usaha agar lebih melek teknologi. Dengan demikian, dapat
memanfaatkan fasilitas teknologi guna mendukung usaha yang sedang digeluti.
“Dalam era
digital saat ini, kata ekonomi kreatif atau biasa disingkat ekraf mungkin sudah
tidak asing lagi di telinga. Berbagai bisnis dijalankan dengan mengutamakan
konsep kreatif. Sehingga, tidak saja memudahkan masyarakat, tapi juga
mengintensifkan kreativitas,” ucap Bupati Sergai H Darma Wijaya, melalui Sekda
H M Faisal Hasrimy, pada Juni 2022 lalu di Aula Sultan Serdang.
Menurutnya, perkembangan
bidang ekonomi saat ini sudah memasuki era ekonomi kreatif industri 4.0. Atas
upaya-upaya yang ada, di masa endemi saat ini laju pertumbuhan ekonomi
Kabupaten Sergai naik kembali menjadi 2,87 persen, unggul dari rata-rata laju
pertumbuhan Provinsi Sumut yang ada di angka 2,61 persen.
Untuk aspek
UMKM, saat ini jumlahnya di Sergai mencapai 139.155 pelaku. Keseluruhannya
berbasis usaha bidang pertanian, perdagangan, jasa, dan industri kecil.
Saat ini, sudah
ada 41 UMKM yang go digital. Sedangkan Industri Kecil Menengah (IKM) di Sergai,
dari total 2.231 usaha hanya ada 6 unit IKM yang go digital. Lalu pelaku usaha
ekraf di Sergai berjumlah 78 dan 20 di antaranya sudah go digital.
Baru-baru
ini, Bupati Darma Wijaya menyebut bahwa Tanah Bertuah Negeri Beradat memiliki
banyak potensi yang dapat digali dan dimanfaatkan. Namun, semua itu perlu
dukungan SDM berkualitas.
“Salah satu
hal yang bisa dilakukan adalah dengan memperkuat aspek pengetahuan
digitalisasi,” kata Bupati.
Begitulah.
Betapa Pemkab Sergai melakukan serangkaian upaya agar sektor perekonomian
masyarakat pulih dan bangkit pasca-pandemi Covid-19. ***
Pengolahan data dan penyajian informasi ini merupakan hasil kerjasama AgioDeli.ID dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Serdang Bedagai, penulis: Sari Mahdini.