Ratu Elizabeth II dan klaim atas silsilah keturunannya yanf berasal dari Nabi Muhammad SAW. SUMBER FOTO: Youtube.com

AgioDeli.ID – Seiring kematiannya, Kamis (8/9/2022) lalu, rumor bahwa Ratu Elizabeth II merupakan keturunan Nabi Muhammad SAW kembali viral. Sejauh ini, Istana Buckingham (Buckingham Palace) belum memberi tanggapan.

Publikasi awal Ratu Elizabeth II merupakan keturunan Nabi Muhammad SAW pertama kali dilakukan Burke’s Peerage pada 1986. Burke’s Peerage adalah Otoritas Inggris yang menangani silsilah keluarga kerajaan.

Adalah Harold B. Brooks-Baker, ahli silsilah (genealogi) yang merilis temuannya terkait garis keturunan Ratu Elizabeth II. Dalam rilis resmi yang diterbitkan Burke’s Peerage itu, Harold B. Brooks-Baker menyebut Ratu Elizabeth II sebagai keturunan ke-43 Nabi Muhammad. Garis keturunannya berasal dari Hasan bin Ali bin Abi Thalib dan Fatimah binti Muhammad.

"Ini tidak banyak diketahui oleh orang Inggris bahwa darah Muhammad mengalir di pembuluh darah sang ratu," tulis Brooks-Baker dalam Burke's Peerage.

Namun, kehebohan atas klaim silsilah Ratu Britania Raya itu baru terjadi 2018 setelah media Al Ousboue, Maroko mempublikasinya. Terbitan Al Ousboue kemudian dikutip berbagai media di Inggris dan seluruh dunia.

Al Ousboue menyebut garis keturunan Ratu Elizabeth II berasal dari Earl of Cambridge yang kemudian berhulu pada Fatimah putri Nabi Muhammad SAW. Media ini bahkan mengklaim telah menelusuri garis keturunannya ke lebih dari 40 generasi.

Menurut Al Ousboue, yang kemudian disarikan oleh sejumlah sumber, penghubung antara garis keturunan Earl of Cambrige dengan Rasulullah Muhammad SAW adalah Muslim Spanyol.

Al Ousboue juga menyebut Ratu Elizabeth berasal dari keturunan ibu muslim bernama Zaida. Zaida ini adalah menantu Al Mutamid, Raja Muslim Sevilla, istri putranya Abu al Fatah al Ma’Mun, Emir Cordoba.

Setelah terjadi perebutan kekuasaan, Zaida melarikan diri dan diselamatkan oleh Alfonso VI dari Kastilia. Zaida kemudian menikah dengan Alfonso dan mengubah namanya menjadi Isabel.

Dari pernikahan itu, lahirlah Sancho yang kemudian menikah dengan Earl of Cambridge dari Kerajaan Inggris pada abad ke-11. Dari titik ini kemudian berlangsunglah keturunan dan akhirnya sampai ke Ratu Elizabeth II.

Klaim kontroversial ini konon didukung sejumlah riset genealogi dari Spanyol. Ali Gomaa, seorang mantan mufti agung Mesir membenarkan hal ini dan mengaku telah membuktikan hal serupa.

Namun begitu, klaim bahwa Ratu Elizabeth II adalah keturunan langsung Nabi Muhammad kemudian disangkal sejumlah sejarawan Inggris. Menurut mereka klaim tersebut berlandaskan fakta yang lemah dan tak berdasar.

Istana Buckingham sendiri belum memberikan tanggapan terkait rumor ini. Sehingga, rumor tentang darah Rasulullah mengalir pada tubuh Ratu Elizabeth II masih terus menimbulkan kontroversi dan perdebatan.

Lasley Hazelton, jurnalis dan penulis sejumlah buku tentang Islam mengatakan rumor itu tidak benar. Ia memandang rumor tersebut sebetulnya sebagai reaksi terhadap demonisasi Islam di Barat, terutama di Amerika.

Berbeda dengan Ali Gomaa, yang bahkan berharap bahwa keterkaitan hubungan antara Elizabeth II dengan Nabi Muhammad membawa keberkahan dan kedamaian. Wallahu a’lam. (indra)