AgioDeli.ID – Sebanyak 280 jiwa kehilangan tempat tinggal akibat kebakaran hebat di Muara Sungai Asahan, Dusun II, Desa Sei Apung Jaya, Kecamatan Tanjungbalai, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, Minggu (17/4/2022) subuh. Mereka berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Asahan membangunkan kembali hunian buat mereka.
Terdapat 60 rumah yang terdampak dalam peristiwa itu. Sebanyak 54 rumah ludes dilalap si jago merah,
sedangkan enam lainnya sengaja dihancurkan warga untuk mencegah api meluas.
Sangkot (48), salah seorang korban yang ditemui di
lokasi mengatakan yang mereka butuhkan saat ini adalah tempat tinggal.
"Yang kami butuhkan ya rumah. Tidak
yang lain-lain. Karena kami butuh tempat berteduh," katanya kepada
wartawan.
Ditambah
suasana Ramadan
yang sudah dekat dengan hari raya Idul Fitri, ia meminta pemerintah segera
mencari solusi terkait dengan permasalahan yang mereka hadapi.
Meski meminta solusi, para korban kebakaran menolak
jika dipindahkan ke
rumah susun sewa sederhana (rusunawa) di Kisaran.
"Kalau
di sana tidaklah. Kami mencari makan
dari laut. Kalau di sana,
kami kemari lagi sudah pakai ongkos, belum lagi sewa rumahnya," katanya.
Dia
meminta Pemkab Asahan untuk membantu mereka agar dapat membangun rumahnya kembali seperti semua.
"Kemarin
bangun rumah walaupun kayu, setidaknya habis Rp25 juta. Jadi ya kami harap itu
saja. Karena kami tidak punya apa-apa lagi saat ini," pungkasnya.
Kepala Dusun II Desa Sei Apung Jaya, Zulkifli
menyebut warga korban kebakaran saat ini amat membutuhkan pasokan makanan serta penerangan.
Penerangan, berupa lampu, dibutuhkan agar masyarakat tetap bisa beribadah di sisa Ramadan
1443 ini.
"Tenda
sudah satu dipasang oleh BPBD, rencananya mau dibangun dapur umum. Cuma di sini kami belum ada penerangan, yang mana akibat kebakaran listrik
padam," katanya.
Dia juga mengaku, tenda yang didirikan pemerintah masih kurang untuk
menampung seluruh korban kebakaran. (hendri)