Jelang Sahur, Kebakaran Hebat Ratakan Dusun di Muara Sungai Asahan

Editor: AgioDeli.id author photo

MENGAIS PUING: Warga Dusun II, Desa Sei Apung Jaya, Kecamatan Tanjungbalai, Kabupaten Asahan hanya bisa berupaya mengais benda yang tersisa di antara puing-puing rumahnya pasca-kebakaran hebat jelang sahur tadi. FOTO: Hendry/AgioDeli.ID

AgioDeli.ID
Jelang sahur, Minggu (17/4/2022), kobaran api melahap habis 54 rumah di Dusun II, Desa Sei Apung Jaya, Kecamatan Tanjungbalai, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara.

Tak ada korban jiwa dalam bencana tersebut. Namun, warga merasakan ini sebagai cobaan berat saat menjalani ibadah puasa. Terlebih, Idul Fitri 1443 segera tiba dua pekan lagi.

Kepala Dusun II Desa Sei Apung Jaya, Ismail Zulkifli yang ditemui wartawan siang harinya mengatakan, korban jiwa terhindarkan lantaran sebagian besar warga sudah terjaga mempersiapkan makan sahur.

"Korban jiwa Alhamdulillah tidak ada ditemukan. Hanya, kerugian materil cukup besar dialami seluruh korban kebakaran," ujar Zulkifli.

Kobaran api dan asap membumbung terlihat di kejauhan saat kebakaran melanda Dusun II, Desa Sei Apung Jaya, Kecamatan Tanjungbalai, Asahan. FOTO: Hendry/AgioDeli.ID

Dia mengurai, sebanyak 54 unit rumah hangus terbakar. Sementara 5 unit rumah sengaja dihancurkan agar kobaran api tidak meluas.

Saat ini para korban diungsikan ke tanah lapang yang tidak jauh dari lokasi kebakaran. “Dibentangkan tenda pengungsian untuk sementara waktu," ungkapnya, sembari mengungkap seluruh harta benda korban kebakaran ludes tak terselamatkan.

Zulkifli menyatakan pihaknya sudah mengusulkan agar dibuatkan dapur umum bagi korban kebakaran. Menurutnya, dalam tempo beberapa pekan ke depan, warga tak mungkin bisa memenuhi kebutuhan dasarnya, yakni pangan.

Nyaris tak ada yang tesisa setelah api melalap habis 54 rumah di Dusun II, Desa Sei Apung Jaya, Kecamatan Tanjungbalai, Asahan. FOTO: Hendry/AgioDeli.ID


Selamatkan Diri Pakai Perahu

Asfa Boru Marpaung, salah satu korban kebakaran mengaku tak bisa berbuat banyak. Yang ia dan keluarganya lakukan hanyalah menyelamatkan nyawa. Sebab, begitu mengetahui terjadinya kebakaran, api sudah keburu mengepung kampung mereka.

"Api sudah sangat besar di sekitar rumah kami. Jalan ke depan sudah api semua, satu-satunya jalan untuk menyelamatkan diri kami hanya naik perahu. Kalau tidak, tidak bisa keluar menyelamatkan diri," ujar Boru Marpaung.

Kobaran api mengepung Dusun II, Desa Sei Apung Jaya, Kecamatan Tanjungbalai, Asahan. Warga hanya bisa menyelamatkan diri menyeberangi Muara Sungai Asahan menggunakan perahu. FOTO: Hendry/AgioDeli.ID

Bukan hanya dia dan keluarga yang menyelamatkan diri dengan cara itu. Seluruh tetangganya di dusun yang berada di Muara Sungai Asahan itu juga melakukan hal serupa. Karenanya, terjadi saling berebut dan saling himpit di dalam perahu.

"Ya ramai-ramailah, berhimpit-himpitan kami naik kapal. Semua orang sini punya perahu, jadi itulah yang dimanfaatkan," tukasnya.

Asfa mengaku saat itu tidak lagi memikirkan harta bendanya di rumah. Ia bersyukur masih sempat menyelamatkan anak-anaknya.

"Kalau harta bisa di beli, nyawa tidak. Makanya saya hanya mengambil berkas penting seperti ijazah anak-anak saya. ATM, buku tabungan, surat rumah semua tinggal terbakar di dalam rumah," pungkasnya. (hendri)
Share:
Komentar

Berita Terkini

 
Desain: indotema.com