Sri Mulyani saat orasi ilmiah dalam rangka Dies Natalis UI 2018 lalu. Sumber Foto: kemenkeu.go.id
AgioDeli.ID – Perang Rusia-Ukraina dikhawatirkan
mengganggu upaya pemulihan ekonomi di Indonesia pascapandemi Covid-19. Saat
ini, perang tersebut telah merusak sektor perdagangan antarnegara dan
menimbulkan kenaikan harga sejumlah komoditas.
Hal tersebut disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Karenanya, ungkap dia, pemerintah terus mewaspadai efek domino perang kedua
negara yang sebelumnya berada dalam satu blok diplomatik di bawah naungan Uni
Soviet tersebut.
"Perang
di Ukraina ada spillover yang terjadi dan mengancam inflasi seluruh
dunia," kata Sri Mulyani dalam Orasi Ilmiah FEB UI di Jakarta, Jumat (25/3/2022), dikutip
merdeka.com.
Kenaikan
harga komoditas juga perlu diwaspadai dampaknya ke Tanah Air. Apalagi dari sisi
kebijakan global, The Fed mulai melakukan tapering.
"Terutama
kebijakan pengetatan moneternya (Amerika Serikat)," kata dia.
Hal lainnya, sebut dia, penyebaran virus corona juga tetap harus diwaspadai.
Mengingat,
saat ini Covid-19 kembali menjangkiti China.
"China
sekarang covid-nya meningkat lagi, makanya kita harus waspada," kata dia.
Menurutnya,
Indonesia tak boleh lengah setelah sukses menjaga momentum penyebaran varian omicron
dengan baik.
"Dalam
situasi ini kita harus ingat, covid-nya masih ada dan belum hilang,"
katanya.
Untuk itu,
sambil menjaga momentum, pemerintah kata Sri Mulyani akan fokus pada pemulihan
ekonomi. Termasuk memperbaiki struktur utang negara yang bengkak akibat
penangan pandemi selama 2 tahun.
"Tahun
2022 ini kita fokus pemulihan ekonomi dan perbaikan struktur utang," pungkasnya.
(indra)