Mengagetkan! Loyalis Jokowi Beri Nilai Merah untuk Pemerintah RI

Editor: AgioDeli.id author photo

Presiden Jokowi berjalan beriring sejumlah menteri dan Panglima TNI. sumber foto: kompas.com

AgioDeli.IDMengagetkan! Loyalis Joko Widodo (Jokowi) ini memberi nilai merah terhadap Pemerintah RI dalam penanganan banyak hal, selain infrastruktur.

Adalah Jansen Leo Siagian, loyalis dimaksud. Mantan jurnalis ini sudah menjadi Relawan Kotak-Kotak saat Jokowi bersama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bertarung memperebutkan kursi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI.

Leo kemudian dipercaya teman-temannya sesama loyalis Jokowi untuk menjabat Koordinator Sumatera DPP Sedulur Jokowi. Diketahui, Sedulur Jokowi merupakan salah satu badan relawan yang ikut dalam proses pemenangan Jokowi pada Pilpres 2014 maupun 2019.

Hanya dalam pembangunan infrastruktur Pakde Jokowi bisa dapat nilai 8. Tetapi, dalam hal perekonomian, pertanian/ketahanan pangan, penegakan supremasi hukum, kesejahteraan sosial dan mengatasi mafia tanah di ATR/BPN (baca: Kementerian Agraria dan Tatar Ruang/Badan Pertanahan Nasional)  Pakde Jokowi kelabakan, cuma bisa dapat nilai 5 alias merah,” tukas pria 69 tahun yang tercatat sebagai aktivis Eksponen ’66 ini, lewat keterangan tertulisnya kepada AgioDeli.ID, Rabu (30/3/2022).

Dari pengamatannya, Leo menyebut kegagalan Presiden Ke-7 RI saat ini amat dipengaruhi kinerja buruk sejumlah pembantunya di kabinet. Terutama, mereka yang dipercaya Presiden Jokowi mengurusi kesejahteraan rakyat.

“Digoyang mafia minyak-goreng saja, Pemerintahan ini sudah kelabakan. Makanya, Menko Perekonomian dan jajaran menteri di bawahnya harus segera diganti atau direshuffle,” tukasnya pula.

Pakde Jokowi haruslah segera melakukan reshuffle terhadap beberapa menterinya yang tidak mampu bekerja keras. Bahkan mereka doyan impor, karena dapat fee yang bisa mempertebal dompet,” pungkasnya pula.

Diketahui, Leo sudah aktif dalam pergerakan sejak masih berstatus pelajar SMP di Serbelawan, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Bersama Surya Paloh, dia mendirikan Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI) di Simalungun.

Sebelum mengkritik kinerja sejumlah menteri di Kabinet Indonesia Kerja, Leo juga sempat mengungkapkan kemarahannya atas propaganda penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa bakti presiden. Propaganda yang juga dijalankan beberapa menteri itu, menurutnya akan menjatuhkan citra Presiden Jokowi.

Leo Siagian hingga kini masih aktif di DPP Sedulur Jokowi

Isu Reshuffle Bergulir

Sementara itu, di pusaran politik nasional saat ini sudah bergulir isu reshuffel yang bakal dilakukan Presiden Jokowi terhadap sejumlah menteri.

Dikutip dari kompas.com, Peneliti Senior Pusat Studi Politik dan Keamanan Universitas Padjadjaran, Idil Akbar juga menyampaikan Presiden Jokowi dalam beberapa kesempatan sudah memberi isyarat akan melakukan perombakan kabinet (reshuffle). Selain soal kinerja menteri, menurut Idil tujuan yang ingin dicapai oleh Jokowi, jika memang merombak kabinet, adalah demi meninggalkan warisan yang baik bagi bangsa.

"Ada fokus lain yang ingin dilakukan Presiden, misalnya soal IKN (Ibu Kota Nusantara) ya, kan arahnya ke sana. Lalu soal beberapa penyelesaian infrasutrktur yang belum juga terselesaikan hingga saat ini," kata Idil, Senin (28/3/2022).

"Saya pikir yang paling penting adalah beliau ingin agar nanti di 2024 meninggalkan legacy positif buat bangsa Indonesia, yang itu kemudian harus dilakukan percepatan secara optimal," tukas Idil.

Menanggapi ini, sebagaimana dilansir Tempo.co, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristianto meminta Jokowi tak memilih menteri yang memiliki agenda sendiri, terutama terkait kontestasi Pemilihan Presiden 2024.

"Tidak boleh ada menteri yang punya irama yang berbeda, yang belum-belum sudah mempersiapkan diri dalam kontestasi 2024 misalnya," ujar Hasto di sela acara ulang tahun PDIP Ke-49 di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Minggu (27/3/2022).

Hasto menyatakan pengocokan ulang kursi menteri merupakan hak prerogatif Presiden. Namun, menurut dia, selama ini Jokowi selalu berkonsultasi terlebih dahulu sebelum mencopot atau mempertahankan jajaran menterinya. (indra)

Share:
Komentar

Berita Terkini

 
Desain: indotema.com