Kapal Basarnas, usai evakuasi. |
AgioDeli.ID – Kapal pengangkut pekerja migran Indonesia (PMI) ilegal karam di perairan Tanjung Api, Selat Malaka, Sumatera Utara, Sabtu (19/3/2022) pagi. Dua orang meninggal dunia.
Informasi
dihimpun, kapal
itu awalnya berangkat dari “pelabuhan tikus” di Desa Sei Sembilang, Jumat (17/3/2022) malam, sekitar pukul 21.30WIB. Lalu, kapal
tiba di perairan
Malaysia sekitar pukul 05.30 waktu setempat.
Karena
hari keburu terang,
nahkoda kapal asal Tanjungbalai, Sumatera Utara, yang biasa disebut tekong itu mengurungkan
niat berlabuh di Malaysia. Tekong yang disebut-sebut bernama Heri memutar haluan kembali ke tengah laut. Dia khawatir tertangkap Polisi Diraja Malaysia.
Rencananya,
perjalanan akan dilanjutkan kembali saat malam tiba. Nahas, kapal tersebut
mengalami kebocoran besar pada deck. Di samping itu, pompa pengisap air juga
rusak. Akibatnya, kapal karam dan tenggelam.
“Dari
keterangan diperoleh, penyebab kapal
karam akibat deck kapal bocor dan mesin pompa air mati,” kata Ps. Kasatpol Air
Iptu F. Panjaitan, melalui press rilis Polres Asahan.
Sementara
itu Kepala Pos SAR Tanjungbalai-Asahan, Ady Pandawa menyebutkan seluruh korban, baik PMI maupun ABK telah berhasil
dievakuasi. Jumlah seluruhnya, penumpang maupun ABK sebanyak 90 orang. “88
selamat dan 2 meninggal dunia,” kata Ady Pandawa kepada wartawan, Minggu
(20/3/2022).
Ady
menambahkan,
bahwa seluruh penumpang
kapal telah diserahkan ke Polres Asahan untuk pendataan bersama petugas
keimigrasian dan perlindungan pekerja migran. Sementara, korban
meninggal dunia masih berada
di RSU Kota Tanjungbalai.
Masih Penyelidikan
Terkait
peristiwa itu, Kasi Humas Polres Asahan, Ipda Charles Sianiar menngungkapan pihaknya masih
melakukan penyelidikan. Hal itu dikatakannya saat dikonfirmasi mengenai apakah ada tersangka yang
ditahan atas peristiwa tersebut.
“Masih dalam
penyelidikan. Itu saja dulu,” tutupnya singkat.
Sekadar diketahui, peristiwa karamnya kapal ini
mengonfirmasi temuan banyaknya kapal di Sumatera Utara yang melayani jasa
pengantaran PMI ilegal ke Malaysia. Temuan ini sempat dibahas dalam rapatkoordinasi antara Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) denganPemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah
Dinas Gubsu di Medan, belum lama ini.(dirga)
Berdasarkan data dari sumber terpercaya yang ikut dalam proses evakuasi, korban tewas merupakan warga Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Selatan.
Dari 88 korban selamat, antara lain sbb:
1. Darlis Sitorus (23), warga Tanjungbalai (Kepala Kamar
Mesin )
2. Rahmad Darwis Pangaribuan (48), warga Tanjungbalai.
3. Jeri (19), warga NTT
4. Mera(27), warga Wedomu NTT
5. Nona (25), warga Wedomu NTT
6. Fina (38), Wedomu NTT
7. Hapipudin (37), warga Lombok
8. Rupat (46), warga Lampung Tengah
9. Suryadi (29), warga Jawa Tengah
10. Mukidin (40), warga Jawah Tengah
11. Supardi (30), warga Jawa Tengah
12. Ajuar (22), warga Lombok
13. Delson (18), warga NTT
14. Tono Suparno (45), warga Jabar
15. Abdul Rasad (30), warga Sulawesi Selatan
16. M Thamrin (29), warga Sulawesi Selatan
17. Ilham (20), warga Sulawesi Selatan
18. Yosef Tupan (34), warga Flores Timur
19. Paud (22), warga NTT
20. Sawal (39), warga Lombok Barat
21. Abdul Haris (39), warga NTT
22. Ikang Fauji (24), warga Lombok Barat
23. Heri (18), warga Jawa Barat
24. Nurhuda (47), warga Jawa Timur
25. Rishernawatu (43), warga Jawa Barat
26. Nurati (54), warga Sulawesi Selatan
27. Ika Febriani (35), warga Jawa Timur
28. Asis (27), warga Madura, Jawa Timur
29. Hatiah (23), warga Madura, Jawa Timur
30. Yulius Mali (37), warga NTT
31. Ojena Monis (35), warga NTT
32. Roplina Monis (33), warga NTT
33. Meliana Hoar (24), warga NTT
34. Samiati (38), warga Jawa Timur
35. Remigio (38), warga NTT
36. Dominggus Salam (38), warga NTT
37. Elih Suhailiah (49), warga Jawa Barat
38. Ati Asrati (50), warga Jawa Barat
39. Sriwahyuningsih (40), warga NTT
40. Hiponia Bana (23), warga NTT
41. Sarniwati (50), warga Sulawesi Selatan
42. M. Maksum (35), warga Semarang
43. Kuntoro (28), warga Jawa Tengah
44. M. Sabrin (25), warga Sulawesi Selatan
45. Aisyah (19), warga Sumbar
46. Yuli (32), warga Jawa Barat
47. Maria Magdalena (45), warga NTT
48. Satrio Wicaksono (35), warga Jawa Tengah
49. M . Husin (38), warga Jawa Timur
50. Amin Tohari (41), warga Jawa Timur
51. Madjuri (43), warga Surabaya
52. Sahna (41), warga Lombok
53. Sariat (30), Jawa Timur
54. M. Nasraf (18), warga Sulawesi Selatan
55. Rasiano Silpa (28), warga NTT
56. Suheri (35), warga Banyuwangi
57. Andi (31), warga Sulawesi Selatan
58. Hendrikusbawasa (23), warga NTT
59. Yuliusnahan (32), warga NTT
60. Alexsandroleki (24), warga NTT
61. Soni Hariyanto (38), warga Sidoarjo.