Jasad Faonasakhi Gulo dan terkapar dalam parit bersama sepeda motornya. Foto: S. Nasution/AgioDeli.ID |
AgioDeli.ID – Horor, di keheningan Kamis (31/3/2022) dinihari, pohon mahoni tua di Jalan Kapten Sumarsono, Kota Medan, Sumatera Utara, menimbulkan suara keras. Saat didatangi, warga tak melihat apa-apa. Pagi harinya, mereka terhenyak mendapati mayat!
Warga di lokasi yang masuk wilayah administratif Lingkungan
VII, Kelurahan Helvetia, Medan Helvetia, menginformasikan suara keras itu terdengar
sekira pukul 02.30 WIB. Sejumlah warga yang belum kembali ke peraduan mendengar
sangat jelas suara itu berasal dari pohon mahoni tua berukuran besar di tepi
Jalan Kapten Sumarsono, persisnya di seberang Jalan Kemiri.
Warga meyakini suara keras itu timbul akibat pohon mahoni
dihantam benda keras. Mereka memprediksi pohon itu ditabrak kendaraan bermotor.
Namun, saat mereka mendatangi asal suara, tak ada apa-apa
yang terlihat. Mereka bahkan mencari hingga radius beberapa meter dari pohon
tersebut. Termasuk, melongok ke dalam parit di sisi pohon.
Waktu pun berlalu dengan menyisakan tanda tanya di benak
warga. Pagi hari tiba, aktivitas sekitar lokasi berjalan seperti biasa.
Warga berbondong-bondong saksikan mayat dalam parit di Jalan Kapten Sumarsono, Medan. Foto: S. Nasution/AgioDeli.ID |
Lokasinya tak lain di sisi pohon mahoni besar di Jalan
Kapten Sumarsono itu. Warga kemudian beramai-ramai mendatangi lokasi.
Dugaan warga yang mendengar suara keras dinihari
sebelumnya ternyata benar. Selain melihat sesosok pria, di dalam parit selebar
2 meter dan berkedalaman 1,5 meter itu mereka juga mendapati satu unit sepeda
motor Honda Revo BK 2713
AAZ.
Bagian depan sepeda motor tersebut rusak parah. Posisinya
berdekatan dengan pria yang diyakini sebagai pengemudi.
Melihat hal itu, warga sekitar kemudian menghubungi
kepala lingkungan (kepling) setempat. Lalu, kepling mengontak petugas Polsek Helvetia
untuk datang ke lokasi.
Kondisi sepeda motor korban. Foto: S. Nasution/AgioDeli.ID |
Kecelakaan Tunggal
Tak lama berselang, petugas Polsek Helvetia pun tiba.
Petugas memastikan pria di dalam parit itu sudah tewas.
Dari kartu tanda penduduk (KTP) yang ditemukan di saku
celananya, barulah diketahui pria tersebut bernama Faonasakhi Gulo. Lahir di
Medan, 13 September 1983, pria tersebut tercatat beralamat di Jalan Punak,
Kelurahan Sei Putih, Kecamatan Medan Petisah.
Petugas kemudian mengevakuasi jasad Faonasakhi dan
membawanya ke rumah sakit untuk keperluan autopsi. Sementara, sepeda motornya
diboyong ke Markas Polsek Helvetia.
Sejauh ini belum diperoleh keterangan resmi dari Polsek
Helvetia. Namun, petugas yang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP)
memastikan Faonasakhi tewas akibat kecelakaan tunggal.
Petugas memperkirakan korban mengendarai sepeda motornya
dari arah Brayan menuju Pondok Kelapa dengan kecepatan tinggi. Di jalur mulus yang
menikung ke kiri, dia tak dapat mengendalikan sepeda motornya hingga menghantam
pohon mahoni besar.
Selanjutnya, korban dan sepeda motornya terpental dan
nyungsep ke dalam parit. Korban tewas diduga akibat kepalanya terbentur beton
parit. (donny/s. nasution)