Berhasil Dievakuasi dari Ukraina, 9 Warga Sumut Disambut Histeris Keluarga

Editor: AgioDeli.id author photo

Kepulangan Warga Sumut dari Ukraina
Suasana kepulangan warga Binjai yang sempat terjebak perang di Ukraina. Foto: ISTIMEWA

AgioDeli.ID Tangisan histeris mewarnai kepulangan sembilan warga Sumatera Utara yang sempat terjebak perang di Ukraina.

Enam dari mereka merupakan warga Kota Binjai, sementara tiga lainnya tercatat sebagai warga Langkat. Mereka tiba di Rumah Dinas Walikota Binjai, Selasa (22/3/2022) malam.

Setibanya di Rumah Dinas Walikota Binjai, dua dari mereka dibawa langsung oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Langkat dan pihak keluarga untuk meneruskan perjalanan pulang ke kediaman masing-masing. Tujuh lainnya, termasuk salah satu yang berasal dari Kecamatan Selesai, Kabupaten Langkat, berkesempatan melepas rindu dengan keluarga di tempat itu.

Selain pihak keluarga, kedatangan pekerja migran Indonesia (PMI) ini juga disambut langsung Walikota Binjai H. Amir Hamzah dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Binjai. Tangisan histeris pihak keluarga langsung pecah saat satu-persatu dari mereka turun dari bus milik Pemerintah Kota Binjai, yang menjemput ke Bandara Kuala Namu. Sebelumnya, pihak keluarga sudah menunggu di rumah dinas tersebut.

"Alhamdulillah kami semua berada di sini. Saya bersyukur kepada Allah, kami bisa selamat sampai di sini," ucap Iskandar, salah satu dari enam warga Binjai.

Selengkapnya, warga Binjai lainnya yang berhasil dievakuasi dari Kota Chernihiv, Ukraina, adalah M Aris Wahyudi, Agus Alfrian, Rian Jaya Kusuma, Sandiyoga Syahfitra, dan Raga Prayuda. Kesemuanya, termasuk tiga yang berasal dari Langkat, berada di Kota Chernihiv untuk bekerja di pabrik plastik.

Saat masih terjebak dan harus bersembunyi di dalam bunker, beberapa waktu lalu, Iskandar sempat mengirimkan pesan WhatsApp kepada keluarganya di Binjai. Lewat pesan itu, Iskandar mengutarakan ketakutan mereka lantaran setiap hari harus berhadapan dengan maut akibat kota tempat mereka bekerja terus-terusan dibombardir militer Rusia.

Satu hal yang mereka syukuri, saat masih terjebak di Kota Chernihiv, Pemerintah RI selalu memantau perkembangan dan memastikan mereka dalam kondisi baik-baik saja. "Terimakasih kepada Pemerintah Indonesia, Bapak Presiden, Menteri Luar Negeri, bapak dan ibu di KBRI dan perlindungan WNI, serta Bapak Walikota Binjai yang telah membantu kami," ungkapnya.

"Alhamdulilah saat evakuasi kami semua selamat, walau saat itu situasi sedang kacau dan rudal di mana-mana. Sangat mencekam," jelasnya lagi.

Sementara itu, Walikota Binjai mengucapkan selamat datang kembali kepada Iskandar dan kawan-kawannya. Sebelum evakuasi berhasil dilakukan, ungkapnya pula, Pemko Binjai meminta secara khusus agar alim ulama dan para pendeta menggelar doa bersama untuk keselamatan keenam warga Binjai tersebut.

“Selamat datang kembali saudara-saudara kita, tenaga kerja migran Indonesia asal Kota Binjai, para pejuang pencari nafkah yang terpaksa harus merantau jauh di negara orang demi keluarga,” ujar Amir dalam sambutannya.

"Kami sujud syukur, Alhamdulillah doa kami diijabah Allah SWT, karena kalian semua selamat sampai di Kota Binjai," tandasnya.

Sebagai kepala daerah, ia pun menyampaikan permintaan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi selama di Chernihiv. "Kita tau, bahwa kejadian seperti ini tidak ada yang menduga. Saya harap dengan kejadian ini tidak menjadikan saudara trauma, Insy Allah kehidupan di sini lebih aman dan kondusif," jelasnya.

Ia selanjutnya meminta kepada para pekerja tersebut untuk dapat beraktivitas seperti biasa sesampainya di kediaman masing masing. Walaupun saat pandemi seperti sekarang lapangan pekerjaan cukup sulit, namun dia percaya pengalaman kerja di Ukraina membuat Iskandar dan kawan-kawannya bisa cepat mendapatkan pekerjaan baru. (dirga)

Share:
Komentar

Berita Terkini

 
Desain: indotema.com