Suasana sidak Komisi III DPRD Deliserdang di gudang Indomaret di Kecamatan Tanjungmorawa, Deliserdang, Sumatera Utara. foto: agiodeli.id/fani ardana |
agiodeli – Gudang Indomaret, Alfamart dan pabrik Bimoli di Kecamatan Tanjungmorawa, Deliserdang, Sumatera Utara disidak Komisi III DPRD Deliserdang, Rabu (23/2/2022).
Sidak yang dilatari masih langkanya minyak goreng ini dipimpin
Koordinator Sidak, Misnan Aljawi, S.H., M.H. Ketua Komisi III Agustiawan Saragih, Sekertaris Komisi
III Wastiana Harahap dan Anggota Komisi III Maya Sinta Sianturi turut
serta dalam sidak tersebut.
Diketahui, gudang Indomaret (PT. Indomarco Prismatama)
dan Alfamart (PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk) berada di Jalan Industri Tanjungmorawa-B,
Kecamatan Tanjungmorawa. Sedangkan pabrik minyak goreng Bimoli milik PT. Salim Ivomas Pratama berada di Jalan Sudirman, Kelurahan
Pertapahan, Kecamatan Tanjungmorawa.
Pabrik Bimoli menjadi sasaran sidak pertama. Kepada Tim Komisi
III DPRD Deliserdang, pihak perusahaan malah mengatakan sedang menunggu
kedatangan Kapoldasu Irjen
Pol Drs. RZ Panca Putra Simanjuntak dan Pangdam I/BB Mayjen TNI Hassanudin, S.I.P., M.M.
Setelah menjelaskan
tujuan kedatangan ini, Komisi
III DPRD Deliserdang bergerak menuju gudang Indomaret di Jalan Industri. Di
sini, legislator Deliserdang bertemu Kepala Cabang PT. Indomarco Prismatama Sumut, Yonanta Kusuma.
Kroscek Pengaduan Masyarakat
Misnan
Aljawi menjelaskan, sidak mereka lakukan untuk melihat langsung seperti apa
pendistribusian minyak goreng oleh Indomaret. Mereka juga ingin kroscek apakah benar
ada penimbunan, seperti ramai diberitakan media akhir-akhir ini.
Dia meminta PT. Indomarco Prismatama selaku pengisi minyak goreng di gerai Indomaret
untuk tidak melakukan penimbunan barang kebutuhan pokok itu. “Setelah kami melakukan sidak ke
lapangan,
baru kami rumuskan di komisi untuk langkah berikutnya. Kami akan gelar RDP (rapat dengar
pendapat) dengan semua
pihak terkait,” ujar Misnan Aljawi.
“Dari
hasil RDP baru kami putuskan untuk mengeluarkan rekomendasi terkait kasus
kelangkaan minyak goreng di tengah-tengah masyarakat,” tambahnya.
Di kesempatan itu, Yonanta Kusuma memastikan pihaknya tidak akan melakukan penimbunan minyak
goreng. Penimbunan, menurutnya justru mengakibatkan kerugian bagi pihaknya.
Sebab barang menjadi tidak berganti, sementara barang-barang jenis lain di gudang juga banyak.
"Yang
ramai dalam pemberitaan media itu sebetulnya bukan penimbunan.
Memang, minyak (goreng)
yang masuk dengan kontainer itu kami susun di gudang.
Setelah ada permintaan
dari took,
baru kami kirim. Biasanya dua hingga tiga hari sekali kami kirim. Dua hari ini stok minyak goreng kemasan kami cukup
banyak. Merek Bimoli dan Sania
sudah masuk,
segera kami kirim ke toko sesuai perintah dari Kementerian Perdagangan," beber Yonanta.
Beberapa hari lalu, Satgas Pangan Provinsi Sumut dan
Kepolisian menemukan tumpukan 1.180 kardus minyak goreng kemasan di gudang
Indomaret. Temuan ini sontak menghebohkan lantaran terjadi di saat minyak goreng
langka di pasaran.
Yonanta mengatakan, ketika itu minyak goreng yang ada di
gudangnya memang belum terdistribusikan. Minyak goreng itu kebetulan baru tiba
dan mereka susun di gudang.
Yonanta
menjelaskan PT Indomarco Prismatama hanya mengelola gerai ritel.
Sementara, barang masuk dari distributor. "Kami
pesan dari distributor
menurut jumlah yang kami butuhkan. Ada 9 distributor untuk pesanan minyak goreng yang memasok PT Indomarco
Prismatama," ungkapnya.
Segera Gelar RDP
Setelah menjelaskan itu, Yonanta pun mengajak Tim Komisi III DPRD Deliserdang
melihat langsung ke gudang.
Di tempat itu, Tim
Komisi III masih melihat adanya tumpukan kotak berisi minyak goreng kemasan yang belum
didistribusikan.
Ketua Komisi
III DPRD Deliserdang Agustiawan Saragih mengatakan dalam sidak itu pihaknya meminta data keluar dan
masuk barang, khususnya minyak goreng, dalam
pengoperasian gudang milik Indomaret maupun Alfamart. Hal ini dilakukan untuk menindaklanjuti
adanya laporan
masyarakat tentang kelangkaan minyak goreng.
“Kita
tanya dokumen keluar masuk barang dari gudang Indomaret dan Alfamart. Mereka
memiliki alasan atas
kekosongan rak minyak goreng di gerai-gerai mereka. Karena pembelian yang meningkat dari
masyarakat,” ujarnya
“Tadi
kita lihat barangnya ada di gudang, tinggal pendistribusian ke masing masing
wilayah,” tambah politisi PDI-P ini, sembari menekankan Komisi
III akan memanggil suplier yang selama ini memasok minyak goreng ke Indomaret dan Alfamart.
Temuan 1,1 Juta Liter
Sebelumnya,
Tim Satgas Pangan Sumut dan Kepolisian mempublikas dugaan penimbunan 1,1 juta liter
minyak goreng di Deliserdang. Dari jumlah itu, minyak goreng kemasan 1 liter
merek Parveen sebanyak 1.184
kotak atau 23.680 pcs ditemukan di gudang milik PT Indomarco Prismatama.
Kemudian, di
gudang milik PT Sumber
Alfaria Trijaya Tbk ditemukan juga minyak goreng kemasan 1 liter merek
Parveen,
sebanyak 1.121 kotak atau 22.420 pcs. Sementara, di gudang milik PT. Salim Ivomas Pratama Tbk
ditemukan minyak goreng merek Bimoli sebanyak 25.361 kotak.
Kasus ini masih
dalam penanganan pihak Kepolisian dan Satgas Pangan Sumut. Pihak
perusahaan diperiksa
terkait temuan dugaan penimbunan minyak goreng saat terjadi kelangkaan sejak pemerintah menetapkan harga bahan
kebutuhan pokok itu Rp14 ribu
perliter. (fani ardana)