agiodeli.com– Sebagai salah satu syarat menata ibukota, Tim Gabungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serdang Bedagai (Sergai) menertibkan Pekan Lelo, Desa Firdaus, Sei Rampah, Sergai, Sumatera Utara, Minggu (9/1/2022).
Tim Gabungan Pemkab Sergai itu terdiri dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP), Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag), Dinas Kominfo, Dinas Perhubungan (Dishub) dan beberapa OPD lain, termasuk pihak kecamatan dan desa. Selain itu, penertiban ini juga dibantu oleh para personil Polres Sergai.
Kadis Kominfo Drs H Akmal, AP, M.Si mengungkapkan Pemkab Sergai menyadari betul keberadaan pasar tradisional sebagai salah satu kebutuhan utama masyarakat, baik sebagai pedagang maupun pembeli. Namun bukan sekadar menjamin keberadaannya saja, Pemkab Sergai juga mengeluarkan berbagai kebijakan yang bertujuan untuk menata eksistensi pasar di Kabupaten Tanah Bertuah Negeri Beradat.
Sebelum melaksanakan penertiban, Tim Gabungan lebih dulu melaksanakan apel kesiapan di halaman belakang Kantor Camat Sei Rampah yang dipimpin langsung oleh beberapa Kepala OPD, para Asisten dan Staf Ahli.
Penertiban ini dilakukan langsung oleh Tim Gabungan di bawah komando Satpol-PP, dengan mengutamakan pendekatan persuasif.
Tim Gabungan pun mengimbau kepada para pedagang untuk membongkar atau menggulung lapak dagangannya sendiri dalam kurun waktu 30 menit sampai 1 jam.
Walau demikian, penertiban Pekan Lelo itu sempat mendapatkan perlawanan. Namun berkat kesigapan personil Satpol-PP dan pihak kepolisian, tim gabungan berhasil meredakan gesekan itu. Personil Polres Sergai pun mengamankan oknum yang membuat perlawanan itu.
“Syukur alhamdullilah, setelah mengimbau untuk menertibakan dagangannya sendiri, para pedagang mayoritas merespons dengan baik dan perlahan mengosongkan area. Untuk hari ini mereka tidak lagi berjualan, karena tim sudah membersihkan total lapak,” ungkapnya.
Diketahui, Pemkab Sergai sudah berusaha dengan maksimal untuk mengakomodasi eks pedagang Pekan Lelo untuk kembali berdagang di tempat yang sudah disediakan di areal Pasar Rakyat Sei Rampah. Lapak baru pedagang ini memiliki berbagai fasilitas yang lebih baik dan layak sebagai sebuah pasar. Bahkan pedagang tidak dipungut biaya sewa untuk bertransaksi di pasar relokasi alias cuma-cuma.
Kini, mayoritas eks-pedagang Lelo sudah mau pindah ke pasar relokasi yang telah tersedia fasilitas penunjang. Tempatnya juga terpusat, tidak mengakibatkan kemacatan dan jauh lebih tertata. Relokasi ini akan sangat membantu pemerintah untuk menata Sei Rampah sebagai wajah ibukota. (dicky)